Kamis, 14 Januari 2016

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)



Beberapa tahun terakhir, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) seringkali muncul di musim pancaroba, khususnya bulan Januari di awal tahun seperti sekarang ini. Karena itu, masyarakat perlu mengetahui penyebab penyakit DBD, mengenali tanda dan gejalanya, sehingga mampu mencegah dan menanggulangi dengan baik. Pada tahun 2014, sampai pertengahan bulan Desember tercatat penderita DBD di 34 provinsi di Indonesia sebanyak 71.668 orang, dan 641 diantaranya meninggal dunia. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, yakni tahun 2013 dengan jumlah penderita sebanyak 112.511 orang dan jumlah kasus meninggal sebanyak 871 penderita. Demikian disampaikan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes RI, Prof. dr. Tjandra yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H, DTCE, melalui surat elektronik yang diterima Pusat Komunikasi Publik Kemenkes RI (Sumber: http://www.depkes.go.id/article).
Bagi beberapa orang, ada yang belum begitu memahami, apakah DBD Atau dalam bahasa medis DHF (Dengue Haemoragic Fever) itu? DBD atau DHF (Dengue Haemoragic Fever) adalah penyakit yang disebabkan oleh Virus Dengue yang masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti (Suriadi&Rita, 2010).  Virus dengue biasanya menginfeksi nyamuk Aedes betina saat dia menghisap darah dari seseorang yang sedang dalam fase demam akut (viraemia), yaitu 2 hari sebelum panas sampai 5 hari setelah demam timbul. Nyamuk aedes menjadi infektif 8-12 hari (periode inkubasi ekstrinsik) sesudah mengisap darah penderita yang sedang demam akut dan tetap infektif selama hidupnya.
Setelah melalui periode inkubasi ekstrinsik tersebut, kelenjar ludah nyamuk bersangkutan akan terinfeksi dan virusnya akan ditularkan ketika nyamuk tersebut menggigit dan mengeluarkan cairan ludahnya ke dalam luka gigitan ke tubuh orang lain. Setelah masa inkubasi di tubuh manusia selama 34 hari (rata-rata selama 4-6 hari) timbul gejala awal penyakit. Dari sinilah penyakit DBD melalui Virus Dengue dapat menular keorang lain melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

Oleh karena itu, keluarga harus WASPADA akan adanya penularan penyakit DBD atau DHF ini dengan mengetahui tanda dan gejala yang terjadi pada seseorang yang tertular Virus Dengue:

Apa saja Tanda dan Gejalanya?
Tanda dan Gejala yang terjadi akibat Virus Dengue adalah:
1.         Demam tinggi dan terjadi perubahan secara mendadak (naik turun) dalam kurun waktu 5-7 hari
2.         Adanya gejala mual,muntah dan nafsu makan menurun
3.         Terjadi Diare (>5x) ataupun sebaliknya konstipasi (Frekuensi BAB tidak Normal)
4.         Nyeri kepala dan nyeri pada otot, tulang sendi,dan nyeri pada perut
5.          Kulit lembab dan dingin (normalnya hangat, kering, merah)
Tanda dan Gejala Renjatan (Jika kasus sudah berat) yang harus diketahui:
1.     Nyeri pada ulu hati
2.     Terjadi perdarahan dibawah kulit Ptechie (bintik-bintik merah pada kulit)
3.     Perdarahan disaluran cerna (adanya darah pada Feses)
4.     Penurunan Trombosit (hasil pemeriksaan darah) dibawah normal (Trombositopeni <100.000 atau kurang) karena adanya perdarahan.
5.    Adanya Hematoma (bengkak)
6.    Tekanan darah menurun
7.    Nadi cepat dan lemah
8.     Syok hypovolemik

Dari tanda dan gejala diatas yang sudah diuraikan jika tidak segera diatasi bisa mengakibatkan kematian karena hilangnya plasma darah karena Tromositopeni (Trombosit rendah / dibawah normal) yang dapat menyebabkan syok hypovolemik dan terjadi kematian.
Derajat Demam Berdarah Dengue (DBD) yang harus diketahui:
1          Derajat 1 
Demam disertai gejala klinis lain atau terjadinya perdarahan seperti Ptechie (Bintik- bintik merah pada kulit)
2          Derajat 2
Tanda Derajat 1 + perdarahan di kulit+ perdarahan lain (disaluran pencernaan),
3          Derajat 3
Tanda Derajat 1+ Derajat 2 + adanya kegagalan sirkulasi (nadi cepat dan lemah), tekanan darah menurun (Hipotensi), kulit dingin dan lembab.
4          Derajat 4
          Terjadinya Renjatan Berat, denyut nadi dan tekanan darah tidak dapat diukur


Bagaimanakah caranya?
Caranya mudah dan sudah sangat dipahami oleh semua kalangan masyarakat, namun kurang menyadari akan pentingnya pencegahan tersebut. Pencegahan itu adalah 3M Plus:
1.    Menguras, membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es, dan lain-lain
2.   Menutup, menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan sebagainya
3. Mengubur, mengubur barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD
PLUS
1     Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan
2     Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk
3     Menggunakan kelambu saat tidur
4     Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk
5     Menanam tanaman pengusir nyamuk
6     Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah
7     Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.




Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) perlu ditingkatkan terutama pada musim hujan dan pancaroba, karena meningkatnya curah hujan dapat meningkatkan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD. Untuk itu, perlu menjaga kesehatan dengan meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan demam berdarah, sehingga diperlukan kepedulian peran serta aktif masyarakat untuk bergotong-royong melakukan langkah-langkah pencegahan penularan penyakit DBD, melalui kegiatan pemberantasan nyamuk dan jentik secara berkala dan PSN 3M Plus. Karena saat ini telah memasuki musim penghujan, bahkan pola curah hujan yang tak menentu sehingga dapat memudahkan nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak dan dapat dengan mudah menularkan Virus Dengue kepada orang lain.
Karena itu, kita sebagai masyarakat yang sudah pintar dalam memahami dan mengerti tentang Penyakit DBD ini,mulailah untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan masing- masing, kesehatan keluarga dan kesehatan masyarakat dengan cara melakukan tindakan pencegahan penyakit DBD. Karena Pencegahan itu Lebih Baik dari pada Mengobati. Bukan Begitu?
Yuk semangat untuk saling mengingatkan, bekerjasa sama dan saling membantu dalam menjaga kesehatan kita semua…karena tidak ada yang sulit jika kita saling bekerja sama.
Semoga informasi yang kami berikan dapat bermanfaat bagi semua orang yang membutuhkan. Terimaksih dan Semoga bermanfaat. 

Daftar Pustaka

Suriadi&Rita. 2010. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta: CV. SAGUNG SETO

http://www.depkes.go.id/article diupload pada Tanggal 14 Januari 2016

                                                                                            By: NersA4






Tidak ada komentar:

Posting Komentar