Beberapa tahun terakhir,
kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) seringkali muncul di musim pancaroba,
khususnya bulan Januari di awal tahun seperti sekarang ini. Karena itu,
masyarakat perlu mengetahui penyebab penyakit DBD, mengenali tanda dan
gejalanya, sehingga mampu mencegah dan menanggulangi dengan baik. Pada
tahun 2014, sampai pertengahan bulan Desember tercatat penderita DBD di 34
provinsi di Indonesia sebanyak 71.668 orang, dan 641 diantaranya meninggal
dunia. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, yakni tahun
2013 dengan jumlah penderita sebanyak 112.511 orang dan jumlah kasus meninggal
sebanyak 871 penderita. Demikian disampaikan Kepala Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes RI, Prof. dr.
Tjandra yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H, DTCE, melalui surat elektronik
yang diterima Pusat Komunikasi Publik Kemenkes RI (Sumber: http://www.depkes.go.id/article).
Bagi beberapa orang, ada
yang belum begitu memahami, apakah
DBD Atau dalam bahasa medis DHF (Dengue Haemoragic Fever) itu? DBD atau DHF
(Dengue Haemoragic Fever) adalah
penyakit yang disebabkan oleh Virus
Dengue yang masuk kedalam tubuh
melalui gigitan nyamuk aedes
aegypti (Suriadi&Rita,
2010). Virus dengue biasanya
menginfeksi nyamuk Aedes betina saat dia menghisap darah dari seseorang yang
sedang dalam fase demam akut (viraemia), yaitu 2 hari sebelum panas sampai 5
hari setelah demam timbul. Nyamuk aedes menjadi infektif 8-12 hari (periode
inkubasi ekstrinsik) sesudah mengisap darah penderita yang sedang demam akut
dan tetap infektif selama hidupnya.
Setelah melalui periode
inkubasi ekstrinsik tersebut, kelenjar ludah nyamuk bersangkutan akan
terinfeksi dan virusnya akan ditularkan ketika nyamuk tersebut menggigit dan
mengeluarkan cairan ludahnya ke dalam luka gigitan ke tubuh orang lain. Setelah
masa inkubasi di tubuh manusia selama 34 hari (rata-rata selama 4-6 hari)
timbul gejala awal penyakit. Dari
sinilah penyakit DBD melalui Virus Dengue dapat menular keorang lain melalui
gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Oleh karena itu, keluarga
harus WASPADA akan adanya penularan penyakit DBD atau DHF ini dengan mengetahui
tanda dan gejala yang terjadi pada seseorang yang tertular Virus Dengue:
Apa saja Tanda dan
Gejalanya?
Tanda dan Gejala yang
terjadi akibat Virus Dengue adalah:
1.
Demam tinggi dan terjadi
perubahan secara mendadak (naik turun) dalam kurun waktu 5-7 hari
2.
Adanya gejala mual,muntah
dan nafsu makan menurun
3.
Terjadi Diare (>5x)
ataupun sebaliknya konstipasi (Frekuensi BAB tidak Normal)
4.
Nyeri kepala dan nyeri pada
otot, tulang sendi,dan nyeri pada perut
5.
Kulit lembab dan dingin
(normalnya hangat, kering, merah)
Tanda dan Gejala Renjatan (Jika kasus sudah
berat) yang harus diketahui:
1. Nyeri pada ulu hati
2. Terjadi perdarahan dibawah
kulit Ptechie (bintik-bintik
merah pada kulit)
3. Perdarahan disaluran cerna
(adanya darah pada Feses)
4. Penurunan Trombosit (hasil
pemeriksaan darah) dibawah normal (Trombositopeni
<100.000 atau kurang) karena
adanya perdarahan.
5. Adanya Hematoma (bengkak)
6. Tekanan darah menurun
7. Nadi cepat dan lemah
8. Syok hypovolemik
Dari tanda dan gejala diatas
yang sudah diuraikan jika tidak segera diatasi bisa mengakibatkan kematian
karena hilangnya plasma darah karena Tromositopeni (Trombosit rendah / dibawah normal) yang dapat
menyebabkan syok hypovolemik dan terjadi kematian.
Derajat Demam Berdarah
Dengue (DBD) yang harus diketahui:
1
Derajat 1
Demam disertai gejala klinis lain atau terjadinya perdarahan
seperti Ptechie (Bintik-
bintik merah pada kulit)
2
Derajat 2
Tanda Derajat 1 + perdarahan di kulit+ perdarahan lain
(disaluran pencernaan),
3
Derajat 3
Tanda Derajat 1+ Derajat 2 + adanya kegagalan sirkulasi (nadi
cepat dan lemah), tekanan darah menurun (Hipotensi), kulit dingin dan lembab.
4
Derajat 4
Terjadinya Renjatan Berat, denyut nadi dan tekanan
darah tidak dapat diukur
Bagaimanakah caranya?
Caranya mudah dan sudah
sangat dipahami oleh semua kalangan masyarakat, namun kurang menyadari akan
pentingnya pencegahan tersebut. Pencegahan
itu adalah 3M Plus:
1.
Menguras, membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat
penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum,
penampung air lemari es, dan lain-lain
2. Menutup, menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air
seperti drum, kendi, toren air, dan sebagainya
3. Mengubur, mengubur barang bekas yang memiliki potensi untuk
jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD
PLUS
1
Menaburkan bubuk larvasida
pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan
2
Menggunakan obat nyamuk atau
anti nyamuk
3
Menggunakan kelambu saat
tidur
4
Memelihara ikan pemangsa
jentik nyamuk
5
Menanam tanaman pengusir
nyamuk
6
Mengatur cahaya dan
ventilasi dalam rumah
7
Menghindari kebiasaan
menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk,
dan lain-lain.
Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN) perlu ditingkatkan terutama pada musim hujan dan pancaroba, karena
meningkatnya curah hujan dapat meningkatkan tempat-tempat perkembangbiakan
nyamuk penular DBD. Untuk itu,
perlu menjaga kesehatan dengan meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan
demam berdarah, sehingga diperlukan kepedulian peran serta aktif masyarakat
untuk bergotong-royong melakukan langkah-langkah pencegahan penularan penyakit
DBD, melalui kegiatan pemberantasan nyamuk dan jentik secara berkala dan PSN 3M
Plus. Karena saat ini telah memasuki musim penghujan, bahkan pola curah hujan
yang tak menentu sehingga dapat memudahkan nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak
dan dapat dengan mudah menularkan Virus
Dengue kepada orang lain.
Karena itu, kita sebagai
masyarakat yang sudah pintar dalam memahami dan mengerti tentang Penyakit DBD
ini,mulailah untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan masing- masing,
kesehatan keluarga dan kesehatan masyarakat dengan cara melakukan tindakan
pencegahan penyakit DBD. Karena Pencegahan itu Lebih Baik dari pada Mengobati.
Bukan Begitu?
Yuk semangat untuk saling
mengingatkan, bekerjasa sama dan saling membantu dalam menjaga kesehatan kita
semua…karena tidak ada yang sulit jika kita saling bekerja sama.
Semoga informasi yang kami
berikan dapat bermanfaat bagi semua orang yang membutuhkan. Terimaksih dan Semoga bermanfaat.
Daftar Pustaka
Suriadi&Rita. 2010. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta: CV. SAGUNG SETO
http://www.depkes.go.id/article diupload pada Tanggal 14 Januari 2016
By: NersA4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar